DIBALIK PERINGATAN HARI DHARMA SAMUDRA

Hari dharma Samudra yang diperingati setiap tanggal 15 Januari ini bertujuan untuk mengenang peristiwa pertempuran Laut Arafuru. Adakah yang masih ingat sejarah dibalik pertempuran heroic yang satu ini? Mungkin untuk generasi muda saat ini tak banyak yang tahu latar belakang terjadinya pertempuran yang merenggut nyawa salah satu pahlawan bangsa Laksamana muda TNI Yos Sudarso itu.

Pertempuran laut Aru merupakan pertempuran antara tentara Indonesia dengan Belanda untuk merebut wilayah Irian Barat. Dalam pertempuran itu, tentara ALRI (Angkatan Laut Republik Indonesia) menggunakan kapal perang jenis motor torpedo boat (MTB) dalam operasi infiltrasi (penyusupan) yang bertujuan memasukkan sejumlah pasukan gerilya, yaitu RI Macan Tutul, RI Macan kumbang, RI Harimau dan RI Singa. Namun ditengah jalan, terjadi kendala sehingga menyisakan hanya 3 kapal yang bisa melanjutkan perjalanan. Ketika kapal MTB sampai dan bersiap menuju sasaran, pergerakan kapal diketahui oleh pesawat intai Belanda. Pesawat belanda itu kemudian mengirimkan sinyal tanda bahaya pada tiga kapal perangnya yang sedang berpatroli disekitar Papua barat. Serangan dari kapal-kapal Belanda itu dibantu lemparan roket dan peluru suar dari pesawat Neptune hingga membuat kapal-kapal MTB sulit untuk meloloskan diri.

Maka komodor Yos Sudarso yang saat itu berada di kapal RI Macan Tutul mengambil alih komando kapal. Dengan kecepatan penuh MTB ini melaju ke arah kapal musuh. Ternyata cara itu berhasil mengalihkan serangan untuk fokus pada RI Macan Tutul. Serangan bombardir ke berbagai sudut MTB RI Macan Tutul mengakibatkan mengalami kebakaran dan ledakan hebat. Kapal pun berhenti bergerak dan tenggelam di kedalaman laut Arafuru. Komodor Yos Sudarso menjadi salah seorang yang gugur saat itu.

Pengorbanan Komodor Yos Sudarso beserta awak RI Macan Tutul dalam pertempuran Laut Arafuru itu menjadi pengobar semangat seluruh rakyat Indonesia dan mendorong operasi Jayawijaya. Melalui perjanjian New York pada 15 Agustur 1962 yang diinisiasi oleh PBB, akhirnya Irian Barat kembali ke pangkuan ibu pertiwi pada tanggal 1 Mei 1963. Dari sejarah ini bisa diketahui betapa perjuangan para pahlawan bangsa ini tidaklah mudah dalam memperjuangkan kemerdekaan. Untuk itu, sebagai rakyat Indonesia sudah seharusnya mengingat sejarah bangsanya dan menjaga negeri ini sebagai wujud terimakasih pada para pahlawan yang telah gugur dalam perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *