Ditetapkannya tanggal 9 Februari sebagai hari “Pers Nasional” tentunya tidak lepas dari sejarah lahirnya surat kabar dan pers terkait dengan peran pentingnya dalam mencapai kemerdekaan. Mengobarkan semangat perjuangan dan menyadarkan pentingnya persatuan demi tercapainya kemerdekaan melalui rangkaian kata pada lembaran surat kabar. Dari sini bisa kita ketahui bahwa tulisan-tulisan yang disebarkan dimasyarakat yang mampu mentranfer semangat dan mengubah keadaan.
Sayangnya, saat ini sangat sulit untuk membangkitkan budaya baca pada generasi muda. Apalagi budaya menulis. Tidak bisa dipungkiri bahwa kecanggihan teknologi justru menciptakan generasi praktis dan instan. Cukup dengan sebuah ponsel di genggaman mereka mampu mendapatkan informasi apapun yang mereka butuhkan. Tidak perduli apakah informasi itu benar atau salah. Bahkan tidak banyak yang sadar bahwa perang saat ini bukan lagi dengan pedang. Melainkan dengan pena. Kurangnya minat baca dan tulis menjadi kesempatan emas bagi para musuh Islam untuk menguasai berbagai bidang ilmu pengetahuan. Hingga dengan mudah mereka menghasut generasi untuk membenci agamanya sendiri.
Maka sebagai seorang muslim, penting bagi kita untuk menyadari betapa pentingnya baca dan tulis. Sebab dengan baca dan tulis kita bisa mendapatkan banyak ilmu serta informasi. Jadikanlah membaca sebagai sumber mata air untuk bekal mendidik generasi emas yang telah Allah amanahkan kepada kita. Dan menulis sebagai cara untuk berdakwah menyampaikan pesan dan kabar gembira sebagaimana firman Allah Ta’ala:
“Sesungguhnya Kami mengutus kamu dengan membawa kebenaran sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan” (Qs. Fathir:24).
Sadarilah, tugas kita di dunia tidaklah sederhana. Allah mengutus kita untuk tugas istimewa. Jangan sampai umat ini tersesat karena satu pesan yang tak sempat kita sampaikan. Jangan sampai anak-anak kita salah menerima ilmu karena ketidak perdulian kita akan pentingnya baca dan tulis.
Mari kita renungi perkataan Imam an-Nawawi, “Saat aku lelah menulis dan membaca. Di atas buku-buku kuletakkan kepala. Dan di saat pipiku meyentuh sampulnya hatiku tersengat. Kewajibanku masih banyak! Bagaimana mungkin aku bisa beristirahat.”
MasyaAllah, Semoga dengan memahami pentingnya baca dan tulis kita bisa mencetak generasi emas yang memiliki pemikiran cemerlang dan bertaqwa pada Allah SWT.Aamiin!