SDIT Insan Cendekia mengirim satu tim dalam lomba karawitan tingkat kabupaten Boyolali yang diselenggarakan di gedung PGRI Boyolali, Kamis (12/10). Dua puluh lima siswa yang berasal dari kelas tiga hingga lima itu bersaing dengan 17 peserta dari kecamatan lain. Siti Rohmiyatun mengatakan bahwa tidak setiap kecamatan mengirim wakil dalam lomba ini.“Dari dua puluh dua kecamatan di Boyolali ada lima kecamatan yang tidak mengirim perwakilan sehingga total yang berlomba hari ini ada tujuh belas peserta. Hari ini kami mewakili kecamatan Teras.” urai Siti.
Siti menambahkan bahwa SDIT Insan Cendekia merupakan satu-satunya sekolah Islam Terpadu (IT) di Boyolali yang menyelenggarakan ekstra karawitan. “Kami satu-satunya sekolah IT yang memilki ekstra karawitan. Pertama kami ingin melestarikan budaya jawa ini agar terus berlanjut ke generasi berikutnya.” imbuh Siti.
Siti menjelaskan bahwa dulu ekstra karawitan merupakan ekstra yang diwajibkan bagi siswa kelas tiga. Setelah beberapa tahun ekstra ini menjadi ekstra pilihan dan ternyata antusiasme siswa tetap banyak dengan bukti banyaknya peserta yang ikut. “Akhirnya memang kami seleksi sehingga mengerucut menjadi 25 siswa.” jelas Siti. Menurut Siti sekolahnya mengadakan ekstra karawitan berawal dari adanya bantuan alat dari pemerintah. Hal ini mendorong sekolah yang mengusung tagline Presiden ini terdorong agar alat yang sudah ada tidak sia-sia.“Apapun nanti hasil lomba yang penting kamu sudah berusaha dengan baik. Mewakili kecamatan dan menjadi satu-satunya sekolah Islam yang ikut lomba sudah merupakan kebahagiaan tersendiri.” pungkas Siti.
Salah satu peserta Valerie mengatakan bahwa dia sangat senang mewakili sekolah dalam lomba ini. “Senang dan menambah pengalaman. Tadi juga jadi kenal beberapa teman dari sekolah lain.” ungkap Valerie. Ditanya terkait perasaan saat tampil di panggung siswa kelas lima ini merasa deg-degan karena dilihat banyak orang.“Pastinya deg-degan karena ditonton banyak orang.” tandas Valerie.